KELUGUAN DAN KEJUJURAN SEORANG OFFICE BOY
(Mang Totok, Teman Sekaligus Guru Bagi Kami……..)
Tuban, 2 tahun yang lalu….
Sosok manusia penuh kesederhanaan, keluguan dan kejujuran tercermin dalam diri seorang pemuda yang bekerja sebagai office boy di STL Tuban, KMW X dulu. Pemuda pendiam ini bernama Totok, ada yang memanggilnya Mas Totok dan ada juga yang lebih senang memanggil beliau Mang Totok. Kini kesederhanaan dan kejujuran yang dimiliki oleh Mang Totok membuat kami ingin menceritakan kembali kenangan paling berkesan saat bersama beliau. Karena apa yang dimiliki oleh beliau adalah sesuatu yang luar biasa.., dan tidak mungkin orang seperti kami melupakan kebaikan dan jasa beliau yang tulus tersebut.
Sedikit cerita tentang Mang Totok….,Mang Totok saat itu berusia sekitar 29 tahun, belum menikah dan hanya menyelesaikan sekolahnya sampai tingkat SMP. Pekerjaan sebagai Office Boy, membuat Mang Totok harus bangun pagi-pagi untuk bersih-bersih kantor seperti menyapu, mengepel, mengisi bak kamar mandi dan membuatkan kopi untuk mereka yang tinggal di kantor. Setelah semua pekerjaan yang dilakukannya selesai, sekitar Pukul 08.00 pagi…,Mang Totok pun kembali pulang ke rumahnya. Sampai dirumah, Mang Totok bukannya menganggur, adik perempuan Mang Totok yang punya anak Balita meminta tolong kepada Mang Totok untuk menjaga anaknya tersebut. Dengan penuh kesabaran Mang Totok menjaga keponakannya itu , sambil menemani si keponakan sekalian Mang Totok bisa juga menjaga warung pracangan milik adiknya.
Pagi hari kira-kira jam 10, Mang Totok kembali bekerja untuk menjaga toko kelontongan milik tetangga yang ada di Pasar. Kira-kira jam 12 siang Mang Totok kembali pulang ke rumah. Memasuki sholat Dzuhur, Mang Totok sudah siap berangkat ke mushollah yang berada di belakang rumahnya. Pulang dari musholla, ada saja yang dikerjakan oleh Mang Totok untuk mengisi waktu luang, entah itu mencuci, bersih-bersih, memberi makan ayam dan pekerjaan lainnya. Sore hari di rumah-pun Mang Totok masih juga melakukan aktifitas, entah itu menjaga warung, menemani si keponakan yang masih kecil, ataupun melayani pembeli ikan hias milik adiknya tersebut.
Menjelang Maghrib…,Mang Totok sudah siap-siap pergi ke Musholla untuk sholat jamaah, pulang dari mushollah Mang Totok harus kembali ke Kantor untuk bersih-bersih lagi. Pekerjaan Mang Totok sebagai Office Boy, mengharuskan beliau untuk tidur di kantor sekaligus menjaga agar kantor selalu dalam keadaaan bersih dan aman. Sikap menghargai orang lain membuat Mang Totok sering mengorbankan dirinya sendiri. Ini terjadi manakala Mang Totok seringkali harus menahan kantuknya dan tidak mau mendahului tidur sebelum orang yang ada di kantor tersebut tidur lebih dulu. Mendekati subuh, disaat semua orang yang ada di kantor tersebut belum bangun, Mang Totok sudah mulai melaksanakan aktifitas bersih-bersih sekaligus menyiapkan kopi bagi mereka yang tinggal di kantor tersebut. Ada ciri khas dari Mang Totok yang membuat kami tidak bisa melupakan beliau, yaitu kegemaran mendengarkan lagu-lagu dari radio mini kesayangannya. Bila mendengarkan lagu-lagu, Mang Totok selalu merapatkan radio mini tersebut ke telinganya. Dan sambil mendengarkan radio, Mang Totok bernyanyi lirih menirukan lagu-lagu yang diputar itu. Itulah ciri khas pada diri Mang Totok yang lugu, dimana kami semua masih mengingat betul kegemaran tersebut.
Mang Totok adalah sosok Office Boy yang lugu. Kesederhanaan, kejujuran, pekerja keras, penuh dedikasi dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya menjadikan kami semua harus belajar kepada beliau. Kami masih ingat betul..,apa yang dilakukan oleh beliau saat salah seorang teman kami memberikan “bingkisan” kepada beliau sebagai rasa simpati. Namun apa yang dilakukan oleh Mang Totok terhadap pemberian bingkisan dari salah seorang teman kami tersebut…? Ternyata Mang Totok, tidak ingin menikmati sendiri hadiah dari teman kami tersebut. Bingkisan dari teman tersebut oleh Mang Totok dibagikan kepada teman-teman kami lainnya, termasuk teman yang memberikan itu juga mendapat bagian. Sifat mau berbagi inilah yang jarang sekali dimiliki oleh orang lain. Mang Totok mengajarkan kepada kami semua untuk tidak serakah dan mau berbagi kepada orang lain.
Ada peristiwa yang mengharukan saat kami mengadakan acara perpisahan bersama UPK menjelang selesainya dampingan kami. Acara perpisahan yang diadakan di pantai Sowan - Tuban itu benar-benar menjadi sebuah kenangan yang membekas dalam hidup ini. Masih teringat betul…, malam itu…,saat acara perenungan, kami semua yang hadir mengambil duduk melingkar menghadap api unggun. Saat itu Pak Joko Mulyono (STL), meminta kepada kami semua tanpa terkecuali untuk bisa mengungkapkan kesan apa saja yang ingin disampaikan. Kami, UPK dan Pak Joko pun mulai menyampaikan kesan yang ada,……(bla…bla..bla..). Dan saat giliran Mang Totok diminta untuk menyampaikan kesannya…,secara menakjubkan Mang Totok yang selama ini dikenal lugu, pendiam dan jarang bicara di depan umum.., membuat kami semua terkesima, kagum sekaligus salut atas apa yang diperbuat oleh beliau malam itu. Mang Totok…,dengan keluguannya berbicara di depan kami semua dan menyampaikan kesan yang membuat ‘salah empat’ dari tim kami hampir menitikkan air mata keharuan. Kami masih ingat apa yang diungkapkan oleh Mang Totok saat itu. Beliau dengan keluguannya mengungkapkan rasa terimakasihnya selama ini kepada teman-teman yang telah banyak membuat dia bisa belajar. Beliau mengakui bahwa banyak kekurangan pada dirinya, dan beliau merasa bersedih ketika nanti tidak bisa berkumpul lagi dengan teman-teman. Dan yang membuat kami terharu adalah…,ketika beliau mengungkapkan dalam keterbataannya kepada kami dalam lsebuah ingkaran api unggun ;
“……………..,saya sangat berterimakasih sekali, karena acara malam ini bertepatan dengan hari ulang tahun saya. Saya senang sekali…,sebab pada hari ini ulang tahun saya bisa bareng dengan acara perpisahan ini. Dan terus terang…,saya mulai kecil sampai sekarang tidak pernah merayakan ulang tahun …,dan hari ini Alhamdulillah ada acara seperti ini…,terimakasih……”.
Itulah ungkapan kejujuran dari Mang Totok manusia yang berhati mulia…..
Siapa menyangka malam itu beliau mengungkapkan perasaannya dengan begitu lugunya….
Kami semua menjadi terharu….,karena acara malam itu bertepatan dengan ulang tahun beliau…..
Pada kalimat akhir Mang Totok…,maka sayapun langsung mengambil Gitar dan secara spontan bersama teman-teman lainnya menyanyikan lagu untuk beliau:
PANJANG UMURNYA….,PANJANG UMURNYA…
PANJANG UMURNYA SERTA MULIA…
SERTA MULIA……,SERTA MULIA….
HAPPY BIRTHDAY TO YOU…………….
HAPPY BIRTHDAY TO YOU…………….
HAPPY BIRTHDAY…………….HAPPY BIRTHDAY…… HAPPY BIRTHDAY TO YOU…………….
Malam itu juga…,Kami semua memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Mang Totok…,kami merangkul Mang Totok dengan keharuan…,tidak seorangpun yang tidak mengucapkan selamat kepada beliau, semua ikut berbahagia sebahagia hati Mang Totok. Terlihat jelas Mang Totok menitikkan air mata kebahagiaan ...,beliau tidak kuasa menahan keharuan atas perhatian yang diberikan oleh taman-teman kepada beliau. Sekali lagi Mang Totok.., selamat ulang tahun….,semoga bahagia selalu mengiringi hidupmu. Tidak ada seorangpun dari kami yang tidak berbahagia melihat Mang Totok berbahagia. Kami bukanlah apa-apa …,dibandingkan kamu yang telah memiliki segudang kejujuran, ketulusan, keluguan dan kesederhanaan maka kami hanyalah bagian terkecil dari makhluk di bumi ini yang masih mencari apa yang telah kamu miliki itu. Maafkan kami Mang Totok…,jika kami salah menilai kamu. Tapi kami sudah yakin…,bahwa kamu sebenarnya adalah orang yang hebat..,kamu adalah orang yang luar biasa.
Hari ini…,untuk mengenang rasa rindu akan kejujuran, ketulusan, keluguan, kesederhanaan dan pengorbanan yang kamu miliki, maka saya bersama teman-teman lainnya seperti ;
Joko Sarwono (Tuban), Suyitno (Pare_Kediri), M. Sofyan (Kalimantan), Sihabuddin (Aceh) dan Muhimuddin (Tuban). Eks Tim A
Saiun Ngalim (Jombang), IIk Tohara (Sabang-Aceh), Haris Yuniarsyah (Srengat_Blitar), M. Luthfi Baihaqi (Sidoarjo), Agus Setyawan (Tuban) dan Widiono (Tuban). Eks Tim B
Hadi Kaswanto (Jombang), Jamilah (Tulungagung), M. Yasak (Wates-Kediri), Slamet Jatmiko (Pare-Kediri) dan Gangsar Yudhono (Wlingi-Blitar). Eks Tim C
Ivan Chudlori (Malang), Amin Mulyanto (Palembang), Tasyhudi (Montong-Tuban), Pratiwi Siswandhini (Wates-Kediri), Heru (Sidoarjo) dan Habib (Pamekasan-Madura). Eks Tim D
Anis Sutrijono (Tuban), Siti Sugiarti (Surabaya), Eri Sunahar (Grogol-Kediri), Agus Setyabudi (Lumajang) dan Muhailili (Wates-Kediri). Eks Tim E
Joko Mulyono (Eks.STL), Erna dan Arif / Nyong. Eks Staf Kantor
….,seharusnya banyak belajar tentang nilai-nilai dari manusia seperti anda. Dan pada kesempatan ini pula saya memohon maaf kepada Mang Totok apabila selama di Tuban banyak berbuat khilaf dan salah menilai tentang diri anda sebenarnya.
Semoga Mang Totok…..akan terus diberi kebahagiaan dalam menjalani hidup…dan yang terpenting pula semoga Mang Totok dapat secepatnya memperoleh jodoh, membentuk keluarga yang berbahagia sakinah dan penuh kasih sayang. (Amin).